Kamis, 03 Maret 2011

PERENUNGAN UNTUK SAHABAT

persahabatanSaya meminjam kata-kata dalam sebauah lagu bahwa “manusia jauh lebih mulia daripada binatang, tetapi kadang manusia lebih keji daripada binatang”. Jika manusia lebih berhati mulia daripada binatang, mengapa kadang manusia lebih keji dari binatang? Inilah fakta unik yang tidak bisa ditolak manusia. Dan ketika kelakuan binatang lebih “bersahabat” daripada manusia, haruskah kita mencontoh binatang? Atau haruskah kita bertahan pada prinsip bahwa manusia lebih mulia daripada binatang?
Dalam kasus dibawah ini ternyata binatang bisa bersahabat dengan “yang paling dibenci” sekalipun. Dia tidak melihat warna kulit, kelas dan bahkan bisa bersahabat dengan binatang lain yang memusuhi dia. Namun patut diakui manusia adalah tetap manusia, tetap tidak bisa disamakan dengan binatang walaupun dalam hal tertentu kadang binatang menunjukkan perbuatan yang lebih baik.
1
2
3
KOKO
6
7
8
9
10
LUCKY MERLIN ANDERSON
Pertanyaan saya sekarang; “Jika binatang saja bisa bersahabat, apa tidak sebaiknya kita mencontoh mereka?”. Silakan berkomenta

DIA MENERIMA DIRIKU APA ADANYA

sungguh , ku tak dpt mengucapkan apa”
kata hatipun sulit utk menyusun kalimatnya yg indah
hanya kekaguman, kebahagiaan,
kenyamanan yg justru ku nikmati skrg
walaupun perbedaan kondisi saat itu sdkt menampakkan yg sbnernya
tp hanya dia
yg mengajak ku utk hidup dan menjaga hatinya
mengobati luka perihnya
menghiasi wajahnya dgn senyuman
mencurahkan segala isi hatinya
ku rindukan saat” nanti
masa depan yg ckup mapan
saling berbagi diantara keduanya
saling percaya
saling menjaga
saling menghormati
dan saling menghargai

Rabu, 02 Maret 2011

biru itu di langit tinggi,
bersinar indah dengan matahari.
awan putih tipis-tipis memantulkan cahaya,
seperti inersia diri dari langit.

burung-burung camar terbang,
nyaman dalam kehangatan ilahi.
tanpa beban dan hanya rasa,
tanpa ilmu dan hanya diri.

pohon-pohon kelapa menjulang,
tinggi resah tertiup angin.
daunnya bagai jari-jari,
melambai-lambai ke seluruh ciptaan.

laut luas biru terhampar,
menghilang di kaki langit.
lurus garis tanpa cela, tanpa patah,
di pengalaman di laut luas.

arti biru tanpa makna,
berlumur hati di laut lepas.
mengisi ruang tanpa dosa,
membuang asa dan dusta.